Dampak dari kebuntuan pembicaraan di kongres mengenai plafon hutang serta anggaran federal sudah mulai nampak dengan ditutupnya sejumlah kantor pemerintahan serta meliburkan sekitar 800.000 pegawai federal dalam waktu yang belum menentu, selain itu sejumlah taman nasional juga ditutup serta menghentikan sejumlah pelayanan publik oleh kantor pemerintahaan. Hal ini merupakan yang pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir. Sebelumnya senat Amerika telah mengembalikan draft RUU ke pihak DPR Amerika terkait adanya prasyarat yang tidak disetujui oleh sebagian besar anggota senat Amerika. Prasyarat tersebut adalah penghentian anggaran bagi tunjangan kesehatan yang digagas oleh Presiden Barracak Obama dan merupakan salah satu janji beliau pada saat kampanye pemilihan presiden yang lalu. Obama telah menegaskan akan menggunakan hak veto-nya jika prasyarat penghapusan "obamacare" dilaksanakan. Partial Shutdown yang mendekati deadline ini dirasakan oleh semua kalangan akan sangat berbahaya bagi kelangsungan ekonomi di Amerika dikarenakan hal tersebut dapat memunculkan sentimen negatif bagi pemerintahan Obama serta berpotensi menimbulkan ketidakpercayaan pasar terhadap kinerja ekonomi di negara ekonomi terbesar di dunia tersebut, serta yang paling penting adalah gejolak yang akan timbul di pasar emerging seiring jatuhnya perekonomian Amerika. Namun sejumlah ekonom memprediksikan pasar komoditi khususnya komoditi Emas akan melonjak tajam seiring merebaknya aksi borong Emas sebagai alat lindung nilai dan tahan terhadap inflasi. Pasar aset safe haven diperkirakan akan merajai di lantai bursa global seiring jatuhnya pasar ekuitas dan saham serta ambruknya sejumlah mata uang dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi seperti AUD dan NZD.
Selasa, 01 Oktober 2013
Potensi Risk Aversion Di Tengah Ancaman Default
14.53
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar