komoditas
utama diperdagangkan Sempat terjungkal pada hari Selasa namun mampu melejit kembali pada hari ini,Akibat pemerintah AS
shutdown (penutupan anggaran) untuk pertama kalinya dalam 17 tahun, hari
ini emas bersinar kembali di level atas sedangkan minyak diperdagangkan
datar.
Kilaunya mampu bersinar,yang terus bergerak sejak awal
sesi perdagangan Eropa,sedangkan komoditas utama lainnya masih tidak mampu utuk bangkit untuk mendapatkan kembali momentum tren naik.
Saat penulisan, Minyak mentah WTI sedang menunju ke bawah (-0,56%),
Minyak mentah Brent turn (-0,42%), dan emas sedikit menuju ke atas
(+0,34%). Pelan namun pasti, dengan gerakan anehnya melesat bagaikan meteor (jelas menjadi Primadona bahwa emas adalah salah satu aset yang paling safe haven),
di tengah "kegelisahan" masalah AS dan politik Italia. Kemarin emas
merosot hampir 3% ke level terendah dalam hampir dua bulan karena
perdagangan besar yang tidak biasa di pasar berjangka New York
mengguncang Para pelaku Pasaryang cemas dan tegang selama shutdown (penutupan
anggaran)hingga terjadi aksi jual Emas kemarin mlm.
Selanjutnya, berjangka emas
U.S. Comex untuk Desember mempertahankan penurunan sepanjang sesi, turun
$40,90 di $1.286,10, dengan total volume perdagangan sekitar 20 persen
di atas rata-rata 30 harinya. Terakhir, spot emas turun 2,8 persen ke
$1.289,51 setelah sebelumnya menyentuh $1.282,59, harga terendah sejak 7
Agustus. Mengenai minyak, harga minyak berakhir lebih rendah pada hari
Selasa dan perpanjang penurunan setelah pasar ditutup karena politisi AS
terus berjuang untuk mengatasi kebuntuan anggaran yang membuat shutdown
lembaga dan program Federal. Tepatnya, minyak mentah Brent 43 sen lebih
rendah di $107,94 setelah diperdagangkan serendah $106,81. Brent
sebelumnya diperdagangkan 79 sen lebih rendah di $107,58. Minyak mentah
AS mengakhiri hari 29 sen lebih rendah di $102,04/ barel, setelah
jatuh ke terendah $101,06. Terakhir diperdagangkan di $101,59, turun
0,53%.
Indeks dolar hampir menyentuh terendah delapan bulan di
79,864 sebelum menutup kembali beberapa kelemahan untuk diperdagangkan
di 80,100, turun 0,14 persen. Namun, para pelaku pasar harus ingat bahwa
shutdown (penutupan anggaran) pemerintah AS tidak selalu mengarah pada
penguatan greenback, banyak analis mengatakan bahwa dolar Amerika
mungkin bergerak lebih jauh ke bawah, karena kegagalan bayar utang AS
sendiri mungkin mendorong pedagang untuk mempertimbangkan bahwa Fed
sekarang dapat menunda tapering lebih lanjut, dan selama tapering lebih
lama dari yang diharapkan, mungkin greenback dapat bergerak
pada tren menurun."
Rabu, 02 Oktober 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar