Tapering Meredup Shutdown Merebak

Kecemasan pasar terhadap wacana Tapering mulai meredup dan berganti dengan kecemasan terhadap Shutdown yang terjadi di pemerintahan Amerika. Kondisi ini menjadi dilema tersendiri bagi pemerintahan Obama seiring ditutupnya sejumlah kantor pemerintahan dan diistirahatkannya sekitar 800.000 karyawan federal akibat dari tidak tersedianya dana operasional yang diakibatkan belum tercapainya kesepakatan mengenai anggaran pemerintah oleh anggota parlemen Amerika. Saat ini sejumlah investor masih merasa optimis terhadap kondisi tersebut, mereka beranggapan bahwa Shutdown yang terjadi ini hanya bersifat sementara dan hanya akan berlangsung beberapa hari saja, akan tetapi sejumlah ekonom mengutarakan kecemasannya mengenai kondisi ini. Batas tenggat waktu untuk menentukan batas atas plafon hutang Amerika hanyalah sampai dengan tanggal 17 Oktober dan waktu pembayaran hutang Amerika akan jatuh pada kurun waktu antara tanggal 21 sampai dengan akhir bulan Oktober ini. Jika sampai dengan waktu tersebut, batasan hutang di angka $16.7 triliun tidak dapat dinaikkan maka Amerika akan kehilangan kemampuan untuk membayar hutangnya dan dapat dipastikan akan mengalami default yang dapat membuat perekonomian di negara ekonomi terbesar dunia tersebut jatuh terpuruk ke dalam jurang kebangkrutan. Banyak kalangan yang mengatakan bahwa optimisme mengenai berlangsungnya kondisi ini akan memudar seiring belum adanya kepastian yang dapat memberikan dorongan bagi pasar global dan hal ini berpotensi menimbulkan kepanikan di pasar dengan terjadinya aksi jual besar-besaran, selain itu jika sampai dengan hari Kamis esok hari belum tercapai kesepakatan sedikitpun mengenai hal ini, maka data sektor tenaga kerja Non-Farm Payroll dapat dipastikan tidak dapat dirilis dan hal ini akan menambah kekecewaan para pelaku pasar serta dapat menimbulkan gejolak di Emerging Market.

Browse More Articles

Tweet

Written by Unknown

Tim analis dan trader iwrcapital yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dibidang forex dan perdagangan berjangka