Shinzo Abe telah mulai menjalankan strategi ekonominya guna memacu laju pertumbuhan ekonomi di Jepang. Salah satu strategi tersebut adalah memompakan dana sejumlah ¥5 triliun atau setara dengan $51 miliar ke dalam pasar ekuitas Jepang serta menjalankan kebijakan kenaikan pajak penjualan yang efektif diberlakukan pada tahun depan. Prospek pertumbuhan ekonomi di Jepang didukung juga oleh lonjakan yang terjadi terhadap data survei Tankan Manufacturing Index yang melejit tiga kali lipat dari bulan sebelumnya. Hal ini semakin meningkatkan kepercayaan bisnis di Jepang ikut terdongkrak naik, dan berpotensi menggairahkan kembali iklim investasi bisnis yang dapat memicu laju pertumbuhan ekonomi di negara tersebut yang sedang berupaya keras untuk keluar dari zona deflasi yang telah berlangsung selama hampir dua dekade tersebut. Menurut sejumlah ekonom, perekonomian Jepang akan mengalami kontraksi tahunan sebesar 4.5% dalam tiga bulan pasca diberlakukannya kenaikan pajak penjualan, sedangkan ekspansi ekonomi terlihat agak melambat menjadi 1.6% dari sebelumnya di 1.9% pada tahun ini. Pada dasarnya tekanan terbesar saat ini berada di pundak Shinzo Abe untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Jepang ditengah meningkatnya indeks harga konsumen yang melonjak di bulan Agustus dan merupakan yang terbesar sejak tahun 2008 yang lalu, namun hal ini tidak dibarengi dengan kenaikan tingkat upah pekerja sehingga memicu lemahnya tingkat belanja konsumen.
Written by Unknown
Tim analis dan trader iwrcapital yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dibidang forex dan perdagangan berjangka
0 komentar:
Posting Komentar